Rabu, 28 September 2016

JAM GADANG

Jam Gadang

2011 jamgadang 2 cropped.jpg
Jam Gadang dilihat dari arah Pasar Ateh atau arah timur kota Bukittinggi
Perancang Yazid Rajo Mangkuto Sutan Gigi Ameh
Tipe Menara jam
Material Kapur, putih telur, pasir putih
Tinggi 26 meter (85 kaki)
Tanggal selesai 1926
Didedikasikan kepada Sekretaris Fort de Kock (sekarang kota Bukittinggi)
Jam Gadang terlihat dari kejauhan di salah satu sudut kota Bukittinggi sekitar tahun 1926–1940
Jam Gadang adalah nama untuk menara jam yang terletak di pusat kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Menara jam ini memiliki jam dengan ukuran besar di empat sisinya sehingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau yang berarti "jam besar".
Selain sebagai pusat penanda kota Bukittinggi, Jam Gadang juga telah dijadikan sebagai objek wisata dengan diperluasnya taman di sekitar menara jam ini. Taman tersebut menjadi ruang interaksi masyarakat baik di hari kerja maupun di hari libur. Acara-acara yang sifatnya umum biasanya diselenggarakan di sekitar taman dekat menara jam ini.

Struktur

Jam Gadang memiliki denah dasar seluas 13 x 4 meter. Bagian dalam menara jam setinggi 26 meter ini terdiri dari beberapa tingkat, dengan tingkat teratas merupakan tempat penyimpanan bandul. Bandul tersebut sempat patah hingga harus diganti akibat gempa pada tahun 2007.
Terdapat 4 jam dengan diameter masing-masing 80 cm pada Jam Gadang. Jam tersebut didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda melalui pelabuhan Teluk Bayur dan digerakkan secara mekanik oleh mesin yang hanya dibuat 2 unit di dunia, yaitu Jam Gadang itu sendiri dan Big Ben di London, Inggris. Mesin jam dan permukaan jam terletak pada satu tingkat di bawah tingkat paling atas. Pada bagian lonceng tertera pabrik pembuat jam yaitu Vortmann Relinghausen. Vortman adalah nama belakang pembuat jam, Benhard Vortmann, sedangkan Recklinghausen adalah nama kota di Jerman yang merupakan tempat diproduksinya mesin jam pada tahun 1892.
Jam Gadang dibangun tanpa menggunakan besi peyangga dan adukan semen. Campurannya hanya kapur, putih telur, dan pasir putih.

Sejarah

Jam Gadang selesai dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris atau controleur Fort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Arsitektur menara jam ini dirancang oleh Yazid Rajo Mangkuto, sedangkan peletakan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang pada saat itu masih berusia 6 tahun.
Pembangunan Jam Gadang menghabiskan biaya sekitar 3.000 Gulden, biaya yang tergolong fantastis untuk ukuran waktu itu. Sehingga sejak dibangun dan sejak diresmikannya, menara jam ini telah menjadi pusat perhatian setiap orang. Hal itu pula yang mengakibatkan Jam Gadang kemudian dijadikan sebagai penanda atau markah tanah dan juga titik nol Kota Bukittinggi.[1]
Sejak didirikan, menara jam ini telah mengalami tiga kali perubahan pada bentuk atapnya. Awal didirikan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, atap pada Jam Gadang berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya. Kemudian pada masa pendudukan Jepang diubah menjadi bentuk pagoda. Terakhir setelah Indonesia merdeka, atap pada Jam Gadang diubah menjadi bentuk gonjong atau atap pada rumah adat Minangkabau, Rumah Gadang.
Renovasi terakhir yang dilakukan pada Jam Gadang adalah pada tahun 2010 oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) dengan dukungan pemerintah kota Bukittinggi dan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta. Renovasi tersebut diresmikan tepat pada ulang tahun kota Bukittinggi yang ke-262 pada tanggal 22 Desember 2010.[2]

arti dari tiap warna

ARTI DARI SETIAP WARNA-WARNA


1. Merah
melambangkan kesan energi, kekuatan, hasrat, erotisme, keberanian, simbol dari api, pencapaian tujuan, darah, resiko, ketenaran, cinta, perjuangan, perhatian, perang, bahaya, kecepatan, panas, kekerasan. Warna ini dapat menyampaikan kecenderungan untuk menampilkan gambar dan teks secara lebih besar dan dekat. warna merah dapat mengganggu apabila digunakan pada ukuran yang besar. Merah cocok untuk tema yang menunjukkan keberanian seseorang. energi misal mobil, kendaraan bermotor, olahraga dan permainan
2. Putih
Menunjukkan kedamaian, Permohonan maaf, pencapaian diri, spiritualitas, kedewaan, keperawanan atau kesucian, kesederhanaan, kesempurnaan, kebersihan, cahaya, takbersalah, keamanan, persatuan. Warna putih sangat bagus untuk menampilkan atau menekankan warna lain serta memberi kesan kesederhanaan dan kebersihan.

3. Hitam
Melambangkan perlindungan, pengusiran, sesuatu yang negatif, mengikat, kekuatan, formalitas, misteri, kekayaan, ketakutan, kejahatan, ketidak bahagiaan, perasaan yang dalam, kesedihan, kemarahan, sesuatu yang melanggar (underground), modern music, harga diri, anti kemapanan.
Sangat tepat untuk menambahkan kesan misteri. latar belakang warna hitam dapat menampilkan perspektif dan kedalaman. Sangat bagus untuk menampilkan karya seni atau fotografi karena membantu penekanan pada warna-warna lain.
4. Biru
Memberikan kesan Komunikasi, Peruntungan yang baik, kebijakan, perlindungan, inspirasi spiritual, tenang, kelembutan, dinamis, air, laut, kreativitas, cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan, kekuatan dari adlam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan, ide, berbagi, idealisme, persahabatan dan harmoni, kasih sayang.
Warna ini memberi kesan tenang dan menekankan keinginan. Biru tidak meminta mata untuk memperhatikan. Obyek dan gambar biru pada dasarnya dapat menciptakan perasaan yang dingin dan tenang. Warna Biru juga dapat menampilkan kekuatan teknologi, kebersihan, udara, air dan kedalaman laut. Selain itu, jika digabungkan dengan warna merah dan kuning dapat memberikan kesan kepercayaan dan kesehatan.
5. Hijau
Menunjukkan warna bumi, penyembuhan fisik, kelimpahan, keajaiban, tanaman dan pohon, kesuburan, pertumbuhan, muda, kesuksesan materi, pembaharuan, daya tahan, keseimbangan, ketergantungan dan persahabatan. Dapat digunakan untuk relaksasi, menetralisir mata, memenangkan pikiran, merangsang kreatifitas.
6. Kuning
Merujuk pada matahari, ingatan, imajinasi logis, energi sosial, kerjasama, kebahagiaan, kegembiraan, kehangatan, loyalitas, tekanan mental, persepsi, pemahaman, kebijaksanaan, penghianatan, kecemburuan, penipuan, kelemahan, penakut, aksi, idealisme, optimisme, imajinasi, harapan, musim panas, filosofi, ketidak pastian, resah dan curiga.
Warna Kuning merangsang aktivitas mental dan menarik perhatian, Sangat efektif digunakan pada blogsite yang menekankan pada perasaan bahagia dan kekanakan.
7. Merah Muda
Warna Merah Muda menunjukkan simbol kasih sayang dan cinta, persahabatan, feminin, kepercayaan, niat baik, pengobatan emosi, damai, perasaan yang halus, perasaan yang manis dan indah.
8. Ungu
Menunjukkan pengaruh, pandangan ketiga, kekuatan spiritual, pengetahuan yang tersembunyi, aspirasi yang tinggi, kebangsawanan, upacara, misteri, pencerahan, telepati, empati, arogan, intuisi, kepercayaan yang dalam, ambisi, magic atau keajaiban, harga diri. 
9. Orange
Menunjukkan kehangatan, antusiasme, persahabatan, pencapaian bisnis, karier, kesuksesan, kesehatan pikiran, keadilan, daya tahan, kegembiraan, gerak cepat, sesuatu yang tumbuh, ketertarikan, independensi. Pada Blog dapat meningkatkan aktifitas mental. Disamping itu warna Orange memberi kesan yang kuat pada elemen yang dianggap penting.
10. Coklat
Menunjukkan Persahabatan, kejadian yang khusus, bumi, pemikiran yang materialis, reliabilitas, kedamaian, produktivitas, praktis, kerja keras. Warna coklat sangat tidak menarik apabila digunakan tanpa tambahan gambar dan ornamen tertentu, coklat harus didukung ornament lain agar menarik.
11. Abu-abu
Mencerminkan keamanan, kepandaian, tenang dan serius, kesederhanaan, kedewasaaan, konservatif, praktis, kesedihan, bosan, profesional, kualitas, diam, tenang.
12. Emas
Mencerminkan prestis (kedudukan), kesehatan, keamanan, kegembiraan, kebijakan, arti, tujuan, pencarian kedalam hati, kekuatan mistis, ilmu pengetahuan, perasaan kagum, konsentrasi.

pon

Sejarah Pekan Olahraga Nasional

Pekan Olahraga Nasional (disingkat PON) adalah pesta olahraga nasional di Indonesia yang diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti seluruh provinsi di Indonesia.


Penyelengaraan PON I

Setelah dibentuk pada tahun 1946, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) - keduanya telah dilebur dan saat ini menjadi KONI - mempersiapkan para atlet Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas XIV di London pada tahun 1948. Usaha Indonesia untuk mengikuti olimpiade pada saat itu menemui banyak kesulitan. PORI sebagai badan olahraga resmi di Indonesia pada saat itu belum diakui dan menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC), sehingga para atlet yang akan dikirim tidak dapat diterima dan berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor Indonesia pada saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di London dengan memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan yang disebut terakhir ini menyebabkan rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke London menjadi batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo.

Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus besar PORI ke London sebagai peninjau tidak membawa hasil seperti yang diharapkan semula, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. Pada saat itu PORI ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938 (yang terkenal dengan nama ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI).

Dilihat dari penyediaan sarana olahraga, pada saat itu Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam renang. Pada saat itu Stadion Sriwedari termasuk kota dengan fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain itu seluruh pengurus besar PORI berkedudukan di Solo sehingga hal inilah yang menjadi bahan-bahan pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan Kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) pada tanggal 8 sampai dengan 12 September 1948.

Selain itu PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya dipersempit akibat Perjanjian Renville, masih dapat membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.


Berikut ini Pagelaran Pekan Olahraga Nasional Dari yang Pertama Sampai Sekarang:
Logo Pekan Olahraga Nasional  (PON)

I
Tuan Rumah: Solo
Provinsi: Jawa Tengah
Tanggal: 8 September - 12 September 1948
Juara Umum: Jawa Tengah

II
Tuan Rumah: Jakarta
Provinsi: Jakarta
Tanggal: 21 Oktober – 28 Oktober 1951
Juara Umum: Jawa Barat

III
Tuan Rumah: Medan
Provinsi: Sumatera Utara
Tanggal: 20 September - 27 September 1953
Juara Umum: Jawa Barat

IV
Tuan Rumah: Makassar
Provinsi: Sulawesi Selatan
Tanggal: 27 September - 6 Oktober 1957
Juara Umum: Jakarta

V
Tuan Rumah: Bandung
Provinsi: Jawa Barat
Tanggal: 23 September - 1 Oktober 1961
Juara Umum: Jawa Barat

VI
Tuan Rumah: Jakarta
Provinsi: Jakarta
Tanggal: 8 Oktober - 10 November 1965
Juara Umum: -

VII
Tuan Rumah: Surabaya
Provinsi: Jawa Timur
Tanggal: 26 Agustus - 6 September 1969
Juara Umum: Jakarta

VIII
Tuan Rumah: Jakarta
Provinsi: Jakarta
Tanggal: 4 Agustus - 15 Agustus 1973
Juara Umum: Jakarta

IX
Tuan Rumah: Jakarta
Provinsi: Jakarta
Tanggal: 23 Juli - 3 Agustus 1977
Juara Umum: Jakarta

X
Tuan Rumah: Jakarta
Provinsi: Jakarta
Tanggal: 19 September - 30 September 1981
Juara Umum: Jakarta

XI
Tuan Rumah: Jakarta
Provinsi: Jakarta
Tanggal: 9 September - 20 September 1985
Juara Umum: Jakarta

XII
Tuan Rumah: Jakarta
Provinsi: Jakarta
Tanggal: 18 Oktober - 28 Oktober 1989
Juara Umum: Jakarta

XIII
Tuan Rumah: Jakarta
Provinsi: Jakarta
Tanggal: 9 September - 19 September 1993
Juara Umum: Jakarta

XIV
Tuan Rumah: Jakarta
Provinsi: Jakarta
Tanggal: 9 September - 25 September 1996
Juara Umum: Jakarta

XV
Tuan Rumah: Surabaya
Provinsi: Jawa Timur
Tanggal: 19 - 30 Juni 2000
Juara Umum: Jawa Timur

XVI
Tuan Rumah: Palembang
Provinsi: Sumatera Selatan
Tanggal: 2 September - 14 September 2004
Juara Umum: Jakarta

XVII
Tuan Rumah: Samarinda
Provinsi: Kalimantan Timur
Tanggal: 6 Juli - 17 Juli 2008
Juara Umum: Jawa Timur

XVIII
Tuan Rumah: Pekanbaru
Provinsi: Riau
Tanggal: 9 September - 20 September 2012
Juara Umum: Jakarta

tune up

cara tune up mesin mobil

 
 LANGKAH KERJA TUNE - UP ENGINE BENSIN 1 
1. Pasang perlengkapan servis kendaraan
  • Fender cover
  • Grill cover
  • Steering cover
  • Floor cover
  • Seat cover
2. Siapkan peralatan kerja
  • Tool set
  • Alat ukur, meliputi : Tune-up tester, Multimeter, Radiator Tester, Radiator cup tester, Spring scale, kunci momen (torque wrench), hidrometer, feeler gauge dan mistar baja.
  • Perlengkapan servis lain, meliputi : kompresor, air gun dan kain lap bersih.
3. Pekerjaan saat mesin dingin, meliputi pemeriksaan :
  • minyak pelumas
  • sistem pendingin
  • tali kipas
  • filter bensin
  • filter udara
  • sistem pengapian
4. Pekerjaan saat mesin hidup, meliputi pemeriksaan :
  • dwell angle
  • Putaran idle
  • saat pengapian
5. Pekerjaan setelah mesin dipanaskan, meliputi :
  • celap katup
  • kerja karburator
  • stel putaran idle
  • kompresi
  • tes jalan
MINYAK PELUMAS 
  1. Tarik batang pengukur, lap ujungnya, dan kembali masukkan.
  2. Tarik kembali dan periksa volume oli (diantara Full dan Low) serta kualitas oli dengan melihat warna dan kepekatan oli.
  3. Lihat perubahan warna pada oli mesin
SISTEM PENDINGIN
  1. periksa slang radiator
  2. periksa klem
  3. periksa kebocoran sirip-sirip
  4. periksa kran penguras
  5. Tes kebocoran sistem pendingin (menggunakan radiator tester beri tekanan sampai 1,2 Kg/Cm2)
  6. Pemeriksaan tutup radiator (menggunakan radiator cup tester beri tekanan 0,6 - 1,2 Kg/Cm2)
  7. Periksa kualitas dan kapasitas air pendingin
  8. Periksa volume tangki cadangan
  9. Periksa tali kipas : secara visual periksa dari kemungkinan retak/aus
  10. Saat mengembalikan tali kipas berilah tekanan 10 Kg dan defleksi tali kipas : 7 - 11 mm (untuk pompa air - alternator) 11 - 14 (untuk engkol - kompresor)
  11. Periksa suara bearing, pompa abnormal
  12. Sirkulasi air pendingin (dilakukan saat mesin panas dan hidup)
SARINGAN BAHAN BAKAR
  1. lepas filter bahan bakar
  2. Perhatikan saluran masuk dan buangnya
  3. Semprotkan udara bertekanan rendah
  4. Urutan penyemprotan : saluran buang - saluran masuk, saluran masuk - saluran buang, saluran buang - saluran masuk.
  5. Tiup ( dengan mulut ) dari saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan : berarti bersih, apabila berat harus diganti.
SARINGAN UDARA (Air filter)
  1. Lepas klip
  2. Periksa secara visual elemen saringan udara
  3. Semprot elemen saringan udara dengan urutan : dari dalam - keluar, dari luar - ke dalam, dari dalam - keluar.
  4. Lap rumah saringan udara.
  5. Pasang, perhatikan tanda panah yang ada pada tutup rumah saringan.
BATERAI
  1. Lepas pole baterai (terminal (-) terlebih dahulu.
  2. Angkat baterai (posisikan tangan dibawah kotak baterai)
  3. Periksa kotak, dari kemungkinan retak, menggelembung.
  4. Periksa volume elektrolit
  5. Periksa lubang penguapan pada tutup, semprot dengan udara bertekanan dari kompresor
  6. Periksa berat jenis elektrolit, dengan menggunakan hidrometer (kondisi baik bila pada skala diantara 1,25 - 1,27)
  7. Periksa kondisi dari pole/terminal
  8. Periksa tegangan dengan menggunakan Voltmeter
KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN
A. Busi, periksa :
  1. Insulator
  2. Ulir busi
  3. Keausan elektroda
  4. Gasket Busi
  5. Kondisi elektroda busi
  6. Celah busi
B. Kabel busi, dengan ohmmeter periksa resistance dari kabel (kondisi baik bila kurang dari 25 KΩ.

C. Distributor
  1. bersihkan tutup distributor dengan lap bersih
  2. Periksa secara visual, dari kemungkinan retak, aus
  3. Bersihkan terminal dalam
  4. Periksa panjang brush
  5. Rotor, bersihkan dengan kain lap
  6. Platina, periksa, bersihkan dan stel
  7. Governor advancer, putar rotor (kondisi baik bila rotor segera kembali ke tempat semula)
  8. Vacuum advancer (kondisi baik bila diisap ......... dudukan platina bergerak)
  9. Octan selector (posisikan Std/ tengah)
IGNITION COIL
  1. Periksa tahanan primer koil (1,3 - 1,6 Ω)
  2. Periksa tahanan sekunder koil (10,7 - 14,5 KΩ)
  3. Periksa resistor koil (1,5 - 1,9 Ω)
KEKERASAN BAUT KEPALA SILINDER
Pengencangan dengan kunci moment dimulai dari tengah kemudian keluar, seperti prinsip obat nyamuk bakar.

DATA TUNE-UP SAAT MESIN HIDUP
  1. DWELL ANGLE : 520 ± 60
  2. Saat pengapian ( kijang 5 K = 50 sebelum TMA )
  3. Putaran idle ± 750 rpm
TUNE UP MOTOR BENSIN 2
Tune Up adalah perwatan berkala tanpa adanya penggantian komponen mesin
Pekerjaan yang meliputi pemeriksaan;
-oli mesin
-Sistim pendingin
-Tali kipas
-Saringan udara
-Katup pengontrol panas
-Baterai
-Busi
-Kabel tegangan tinggi
-Distributor
-Celah katup
-Karburator
-Putaran idle permulaan (Inintial Idle Speed)
-Fast idle
-Thottle Positioner
-Tekannan kompresi

Tujuan melaksanakan Tune Up pada kendaraan bermotor yakni:
Untuk pengontrolan kondisi mesin kendaraan setelah digunakan untuk 10.000 kilometer;
Untuk memeriksa, menyetel dan mengembalikan kondisi motor dari kendaraan ke keadaan semula

Fungsi Filter Udara: 
Udara yang masuk ke mesin mengundang debu dan benda benda lain akan menyumbat saluran karburator, mempercepat keausan silinder mesin serta mengotorkan oli. Filter Udara menyaring debu dan kotoran lainnya yang terkandung di dalam udara yang masuk melalui filter yang didalamnya terdapat alat penyaring udara, sehingga debu dan kotoran tidak dapat masuk ke dalam karburator dan silinder mesin. Apabila filter tersumbat kotoran, aliran udara akan terbatas yang mengakibatkan terganggunya kerja karburator. Filter Udara dibagi menjadi dua yaitu: filter udara kering dan filter udara basah

Pembersihan atau penggantian saringan udara jenis kering
1. Lepas saringan udara periksa kondisi saringan udara, jika kotor sekali harus diganti baru
2. Ketok saringan beberapa kali agar debu yang menempel terlepas
3. Semprotkan dengan udara bertekan dari dalam keluar. Kadang-kadang saringan udara basah oleh oli.
Oli tersebut berasal dari sistim ventilasi karter. Bersihkan sistem tersebut kemudianlakukan pengontrolan
pada permukaan batas oli motor (mungkin terlalu tinggi) atau juga disebabkan kerapatan cincin-cincin
torak, untuk ini buka tutup pengisi oli pada saat motorhidup. Jika banyak gas yang keluar, bisa juga cincin
torak bocor, akibatnya gas tersebut dapatmembawa oli mesin sampai ke saringan udara.
4. Pasang kembali rumah saringan udara. Pada waktu pemasangan, perhatikan kedudukan paking-pakingnya.

Pembersihan saringan udara tandon oli (tipe basah).
1. Lepas saringan udara
2. Cuci saringan udara dengan bensin
3. Keluarkan oli dari rumah saaringan udara, bersihkan rumah saaringan udara dengan bensin dan lap.

Fungsi Tali Kipas
Tali kipas meneruskan tenaga mesin dari puli poros engkol untuk menggerakkan bagian bagian pembantu mesin yang lain, seperti pompa air, kipas dan alternator. Biasanya tali kipas baru masih elastis, tetapi elastisitasnya hilang setelah dipergunakan.

Pemeriksaan secara visual
1. Periksa tali kipas kemungkinan retak, sudah buruk, terlalu kencang atau aus;
2. Terdapat oli atau gemuk.
3. Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli.

Pemeriksaan dan penyetelan kekencangan tali kipas
1. Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekan tali pada tempat-tempat yang seharusnya tali harus 
menunjukkan kekencangan spesifikasi. Lenturan tali kipas pada tekanan 10 kg yakni Kipas Alternator
7-11 mm dan Engkol Kompresor AC 11-14 mm.
2. Perhatikan ketegangan sabuk penggerak. Kurang tegang – tali kipas slip – cepat aus.Terlalu tegang –
bantalan pipa air dan alternator menjadi cepat rusak. Jika tali kipas harus diganti, perhatikan ukurannya.
Ukuran sabuk mengikuti normalisasi.Lebar : 9,5 ; 10,5 ; 11,5 ; 12,5 mm. Panjang : Penatahapannya adalah
25 mm, misal 800, 825,850 mm dst.
3. Beri vet atau cairan khusus pada sabuk lama yang berbunyi

Periksa baterai kemungkinan:
1. Rumah baterai berkarat;
2. Hubungan terminal longgar;
3. Terminal berkarat atau rusak;
4. Baterai rusak atau bocor.

Pengukuran berat jenis elektrolit
1. Periksa berat jenis elektrolit dengan hydrometer; Berat jenis berkisar antara 1,25 – 1,27 pada 20oC;
2. Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel. Jika tidak berada pada ketinggian yang semestinya, istilah
dengan air suling.

Fungsi Oli
Oli dengan sifatnya yang kental dan halus, tidak hanya sekedar mengurangi ausan dan gesekan pada piston (torak), bantalan dan bagian bagian yang berputar. Oli juga membantu menahan suhu tinggi, gas bertekanan tinggi maupun membantu memindahkan panas dari bagian yang bersuhu tinggi ke karter (panci oli) selanjutnya dipindahkan ke udara luar. Oli mencegah keroposnya bagian yang terbuat dari logam, merupakan bantalan bagi bagian yang berputar serta menyerap zat zat yang merusak dari hasil pembakaran didalam mesin. Setelah melakukan tugas tugas ini, maka oli kehilangan efektifitasnya dan karena itu harus diganti secara periodik.Pemeriksaan tinggi oli, tinggi oli harus berada pada tanda L dan Jika lebih rendah, periksa kemungkinanada kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F Gunakan oli API service SE.

Fungsi Penggantian saringan oli
Sementara oli sedang dipakai, karbon yang dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin serta serbuk logam masuk ke dalam oli sehingga oli menjadi kotor. Apabila kotoran tersebut menumpuk, ia akan menyebabkan bagian bagian yang berputar cepat aus dan tergores. Karena itulah dipasangkan saringan oli untuk menahan kotoran dan membuang kotoran tersebut dari oli. Berhubung kotoran yang demikian akan menumpuk didalam saringan (flter), saringan perlu diganti secara periodik.

Penggantian Saringan Oli (Filter)
1. Buka saringan oli dengan alat pembuka filter;
2. Pilih saringan oli dengan mencocokkan ulir saringan dan diameter paking
3. Kontrol apakah saringan oli lama dilengkapi dengan katup “ by-pass” atau tidak.
4. Kontrol perlu tidaknya katup anti balik di dalam saringan oli dengan melihat posisi pengikatan saringan oli
terhadap motor. Jika posisi pengikatan horisontal atau saringan di bawah, maka saringan oli
harus dilengkapi dengan katup anti balik.
5. Untuk memasang, kencangkan saringan oli dengan tangan.

Fungsi Celah Katup
Agar terdapat operasi mesin yang effisien apabila katup menutup, agar tertutup rapat sekali dengan dudukannya.
Untuk menjamin keadaan demikian, terdapat celah yang disebut 'celah katup' (clearance) diantara katup katup dalam keadaan tertutup dan tuas (roker). Dengan celah ini, katup akan kembali ke dudukannya tanpa ganguan selama mesin bekerja walaupun terdapat pemuaian dari komponen tertentu.

Cara menyetel celah katup yakni:
1. Mesin dipanasi dan kemudian dimatikan;
2. Tempatkan Silinder nomor 1 pada TMA atau titik mati atas atau kompresi dengan jalan memutar
poros engkol;
3. Kencangkan kembali baut-baut kepala dan baut-baut penguat roker. Momen pengencangan menunjukkan
1,8 –2,4 kgm;
4. Stel celah katup dengan jalan celah katup diukur diantara batang aktup dan lengan loker.Yang disetel hanya
katup yang ditunjuk oleh panah saja. Celah katup menunjukkan Hisap 0,20 mm dan Buang 0,30 mm;
5. Putarkan poros engkol (crankshaft) 360o;
6. Setel katup-katup lain yang ditunjukkan oleh panah.

PEMERIKSAAN KABEL BUSI
Lepaskan steker busi. Jangan ditarik pada kabelnya. Hubungan inti arang kabel mudah terlepas dari steker kalau kabel ditarik. Periksa tahanan kabel menggunakan multimeter. Tahanan kabel yakni kurang dari 25 kΩ per kable

.PEMERIKSAAN ADVANCE VACCUM
1. Lepas tutup distributor;
2. Lepas slang vaccum yang menuju ke distributor pada karburator. Hisap slang dengan mulut dan perhatikan
plat dudukan kontak pemutus harus bergerak. Slang vaccum tidak boleh retak atau longgar
pada sambungannya

PEMERIKSAAN ADVANCE SENTRIFUGAL
Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah putarannya dan dilepas;
Rotor tidak boleh terlalu longgar.

PEMERIKSAAN KONTAK PEMUTUS
1. Setel celah kontak pemutus dengan fuler, putar motor dengan tangan sampai kam; dengan tumit ebonit
dalam posisi yang tepat
2. Pilih fuler yang sesuai dengan besar celah kotak;
3. Periksa celah kontak dengan fuler yang bersih.
4. Jika celah tidak baik, stel seperti berikut:
-Kendorkan sedikit sekrup-sekrup pada kontak tetap.
-Stel besar celah dengan menggerakkan kontak tetap.
-Penyetelan dilakukan dengan obeng pada takik penyetel;
-Jika penyetelan sudah tepat, keraskan sekrup-sekrup pada kontak tetap;
5. Putar mesin satu putaran, periksa sekali lagi besarnya celah kontak.

Sebagai petunjuk:
Besar celah kontak untuk mobil biasanya 0,4 –0,5 mm.
Kontak pemutus biasanya diganti baru setiap 20’000 km. Kontak lama dapat dirataka dengan kikir kontak atau kertasa gosok dan selanjutnya dibersihkan dengan kertas yang bersih. Tetapi, kalau ketidak-rataan kontak besar, sebaiknya kontak pemutus diganti baru.

Tes dengan dwell tester
Start motor dan periksa sudut dwel. Jika salah, stel celah kontak sampai mendapatkan hasil yang baik dan keraskan sekrup-sekrup pada kontak tetap;
Pasang kembali, kontrol sudut dwel sekali lagi selama motor hidup (putaran idle).

Sebagai Petunjuk:
Besarnya sudut dwel untuk motor 4 silinder biasanya 52o – 56o
Sesuaikan pemasangan kabel pengetes dwel dengan merk atau tipe yang digunaakan

Fungsi Pengapian
Mesin bensin bekerja dengan pembakaran bensin dan campuran udara yang ditekan setelah langkah hisap serta terbakar oleh bunga api busi. Bunga api yang menyebabkan letusan disebut "saat pengapian" (ignition time) dan diatur oleh pembukaan platina dalam distributor.Waktu pengapian harus distel sedemikan rupa sehingga tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat sebab akan menurunkan efisiensi mesin.

Penyetelan Pengapian
Setel putaran mesin pada kecepatan idle. Pada motor yang dilengkapi dengan oktan slektor, posisi oktan selektor harus disetel pada posisi standar. Saat pengapian adalah 8o sebelum TMA atau idling.
Penyetelan saat pengapian cocokkan tanda-tanda waktu dengan memut body distributor . Saat pengapian 8o sebelum TMA atau idling.

PEMERIKSAAN BUSI
Periksa busi secara visual kemungkinan terdapat hal-hal berikut:
1. Retak atau kerusakan lain pada ulir dan isolator;
2. Keausan elektroda;
3. Gastek rusak atau lapuk;
4. Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang berlebihan.

Pembersihan Busi
1. Jangan menggunakan alat pembersih busi lebih lama dari yang diperlukan;
2. Tiupkan bubuk pembersih dan karbon dengan udara kompresi;
3. Bersihkan ulir dan permukaan luar isolator

Pengukuran tekanan kompresi
1. Panaskan mesin;
2. Buka semua busi;
3. Lepaskan kabel tegangan tinggi dari koil pengapian agar aliran sekunder terputus;
4. Masukkan alat pengukur kompresi ke dalam lubang busi;
5. Buka trotel gas sepenuhnya dan baca tekanan kompresi sementara mesin dihidupkan dengan motor stater.

Sebagai petunjuk:
Usahakan agar pengukuran dilakukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
-Putaran : 250
-Tekanan kompresi
-STD 11,0 kg/cm2
-Limit 9,0 kg/cm2
-Perbedaan antara masing-masing silinder 1,0 kg/cm2

PERAWATAN MESIN EFI KM 20.000
            1    Langkah awal
Siapkan alat-alat yang akan dipakai untuk tune up dan cek peralatan tersebut, alt yang di gunakan diantaranya sebagai berikut :
1.      Kunci 10 dan Kunci 14
2.      Kunci busy, hmplas dan sikat kawat
3.      Feeler gauge
4.      Obeng ketok dan lap bersih
5.      Carburraator Cleaner (CC)
6.      Multimetrer
7.      Kompresor (angin)
8.      Engine Analizer

2    Cara Tune Up Engine EFI XENIA pada KM 20.000
   Adapun komponen-komponen yang di tune up dalam mesin EFI (Electronic fuel injection) yaitu sebagai berikut :
1.                   Air Cleaner(AC) atau air box
Bersihkan AC menggunakan kompresor (angin) agar AC tetap dalam keadaan bersih, sehingga udara yang masuk kedalam ruang pembakaran bersama bahan bakar tetap bersih.

2.                   Koil dan Kabel Tegangan
Biasanya didalam mesi EFI (Electronic Fuel Injection) koil dan kabel tegangan sudah dirangkai menjadi satu komponen. Jadi pemeriksaan koil dan kabel tegangan di cek secara bersamaan menggunakan multimeter, hal ini dilakukan agar mengetahui koil masih efisien atau tidak.
Cara pemriksaannya, hubungan multi meter dengan koil dan kabel tegangannya, ketika multimeter di hubungkan pada koil dan kabel tegangan maka jarum pada multimeter akan menunjukan angka 50, 50 tersebut menyatakan 50 ampere. Hal tersebut menujukan bahwa koildan kabel tegangan masih efisien, namun jika jarum pada multimeter menunjukan kurang atau lebih dari 50, maka koil dan kabel tegangan menujukan tidak efisien.
                                                                                         

3.                  Busi
Biasanya pada busi tidak hanya di bersihkan tetapi juga bisa di ganti dengan yang baru tergantung kepada keadaan busi masih bagus atau tidak. Namun biasanya penggantain busi sering dilakukan pada KM 20.000.  jadi jika keaadaan busi masih bagus bersihkan busi menggunakan hamplas atau sikat kawat. Dan stel celah busi menggunakan feeler gauge untuk mendapatkan keakuratan.
Cara menunjukan busi bagus atau tidak, hal tersebut dapat diliat dengan kasat mata jika, yaitu jika elektroda masanya sudah menipis.

4.                  Trottole Body dan Idle Speed Control (ISC)
Bersihkan trottole body dan ISC menggunakan Carburrator Cleaner dan bersihkan pembersih yang nmenempel pada Trottole body dan ISC menggunakan lap yang bersih. Hal ini bertujuan agar ktika bahan bakar dan udara menyatu tidak ada debu yan terbawa kedalam ruang pembakaran. Dan agar tidak melenceng dalam mengatur rpm karena Isc berfungsi untuk mengatur rpm.
5.                  Fuel Filter (FF)
Bersihkan FF dengan menyemprot lubang masuk atau keluar bahan bakar dari FF menggunakan kompresor (angin). Hal ini dilakukan agar FF berfungsi dengan baik, sehingga tidak ada penyumbatan dalam FF atau pun terbawa nya debu keruang pembakran.

6.                  Oli (pelumas)
Ganti oli yang sudah lama dengan yang baru agar tidak terjadi ke ausan pada mesin, sehingga langkah kompresi tetap stabil.
Agar mesin tetap nyaman dan tidak cepat aus maka penggantian oli ini harus dilkukan secara berkala. Sehingga kstbilan dan suhu pada ruang pembakaran tetap terjaga.

7.                  Uji Emisi
Terakhir lakukan Uji Emisi, untuk melakukan Uji Emisi gunkan alat Egine Analizer.
Hal ini dilakukan auntuk mengetahui proses pembakaran pada mesin, apakah sudah efisien atau tidak, CO (karbonmonoksida)ideal berkisar di bawah 1 persen.
Jika alat tersebut menunjukan dibawah 1 persen maka CO pada proses pembakaran masih efisien, namun jika alat tersebut menujukan hasil di atas 1 persen maka proses  pembakaran tersebut sudah tidak efisien, biasanya harus dilakukan service pada sistem bahan bakar.




.3    Langkah Akhir
Setelah selesai melaksanakan tune up, agar tercipta kesejahteraan, keselamatan, dan keamanan kerja baik untuk mekanik ataupun peralatan. Maka langkah terakhir yaitu bereskan (rapihkan) dan simpan kembali alat-alat yang sudah di gunakan ketempat penympanan.