Kamis, 11 Mei 2017

Diet Golongan Darah

Diet Golongan Darah O , A , B dan AB untuk Tubuh Proporsional

Diet Golongan Darah O , A , B dan AB untuk Tubuh Proporsional. Diet sebenarnya sangat bermanfaat bagi semua orang. Tidak terkecuali bagi Anda yang bertubuh kurus. Diet penting mengingat arti penting kesehatan dan pola hidup sehat akan sangat berguna untuk mendapatkan tubuh yang lebih kuat pada saat tua nanti.
Walaupun bertubuh kurus, hendaknya kita juga mulai menjaga asupan makan kita karena masuknya zat-zat berbahaya atau jenis-jenis makan dengan tingkat kolesterol yang berlebihan dan zat pengawet atau pewarna juga akan membuat tubuh kita terancam bahaya, seperti kanker dan stroke.
Ada berbagai macam jenis diet yang telah banyak dikenal oleh masyarakat. Salah satunya adalah jenis diet golongan darah, yaitu jenis diet yang berdasar golongan darah si pelaku diet. Hasil penelitian terhadap diet ini menghasilkan reaksi berbagai jenis makanan terhadap kondisi tubuh setiap orang dengan golongan darah yang berbeda.
Hal ini sangatlah masuk akal, mengingat kondisi tubuh setiap orang sebenarnya tidak sama, sehingga penerapan jenis diet yang efektif pada orang satu, belum tentu efektif untuk diterapkan pada orang lain.
diet-golongan-darah-o-a-b-ab

 

Diet Golongan Darah O

Pada diet golongan darah, makanan diklasifikasikan menjadi tiga golongan utama, yaitu makanan yang tergolong sangat baik, netral, dan yang terakhir adalah golongan makanan yang harus dihindari. Makan yang termasuk ke dalam kategori sangat baik, bisa menjadi jenis makanan penyembuh, kemudian makanan netral adalah jenis makanan yang tidak memiliki banyak pengaruh bila dikonsumsi, lalu kategori harus dihindari bisa jadi merupakan racun atau bersifat merugikan.
Pertama diet golongan darah O. Konsumsilah banyak sayuran hijau, makanan dengan kadar protein hewani yang tinggi, dan seafood adalah beberapa jenis makanan yang termasuk kategori sangat baik untuk dikonsumsi. Hindarilah sayuran seperti misalnya terong, kentang, jamur, dan tauge atau jenis sayuran yang mengandung banyak lektin.
Hal ini berguna untuk menghindarkan diri dari risiko gangguan lambung, alergi dan nyeri sendi. Makanan lain seperti ikan tuna, sardine, tempe, tahu, daging, ayam, dan susu kedelai adalah beberapa jenis makanan yang bersifat netral bagi golongan darah O. Lakukan jenis olahraga kardio di pagi hari seperti jogging, bersepeda, atau berenang, sehingga dapat memberikan impact yang baik untuk menyegarkan tubuh.

Diet Golongan Darah B

Yang kedua adalah diet golongan darah B. Golongan darah B memiliki tingkat antibodi yang paling tinggi diantara golongan darah yang lain, sehingga orang dengan golongan darah B umumnya akan jarang terserang penyakit. Konsumsilah aneka ikan laut, olahan susu seperti keju dan yoghurt, brokoli, wortel, dan terong karena akan sangat baik bagi kesehatan tubuh Anda.
Namun sebaliknya, hindari terlalu sering mengkonsumsi olahan daging ayam, daging bebek, kacang tanah, olahan gandum, alpukat, jagung, belimbing, pir dan air soda karena dapat memperbesar risiko penggumpalan darah dan serangan jantung. Sementara jenis makanan lain seperti daging sapi, cumi-cumi, mentega, telur ayam dan kacang merah bersifat netral untuk Anda. Rajinlah berolahraga dengan latihan moderat, seperti dance atau balet, yang akan sangat cocok bagi Anda dengan golongan darah B.

Diet Golongan Darah A

Diet berikutnya ditujukan untuk diet golongan darah A. Golongan darah A sangat cocok untuk menjadi seorang vegetarian. Orang dengan jenis golongan darah ini dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi buah dan sayur ketimbang makan daging merah, daging bebek, kelinci, seafood seperti udang, cumi dan lobster, juga jenis makanan tinggi lemak seperti keju, susu, es krim dan makanan tinggi karbohidrat, contohnya ubi.
Namun golongan darah A masih diperbolehkan mengkonsumsi ikan tuna, telur, roti gandum, kurma dan daging ayam karena sifatnya yang netral atau cenderung tidak punya pengaruh signifikan terhadap tubuh. Sedangkan jenis olahraga yang cocok untuk golongan darah A adalah olahraga santai seperti berjalan, tai chi, atau olahraga outdoor ringan selama 30 menit per hari.

Diet Golongan Darah AB

Yang terakhir adalah diet golongan darah AB. Golongan darah yang termasuk perantara golongan darah A dan B ini merupakan jenis golongan darah yang misterius dan unik. Orang dengan golongan darah AB dapat menyesuaikan diri dengan berbagai makanan. Jauh lebih mudah daripada orang dengan golongan darah lain. Sehingga konsumsi daging dan sayuran yang berimbang akan berdampak sangat baik bagi golongan darah AB.
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, sebaiknya perbanyak konsumsi susu kambing, ikan tuna, krim asam rendah kalori, dan buah anggur merah. Sebaliknya, orang dengan golongan darah AB, lebih baik untuk tidak mengkonsumsi telur bebek, kepiting, buah pisang, dan air soda. Ada pula beberapa jenis penyakit yang perlu diwaspadai, antara lain sakit sendi dan radang tulang. Untuk menghindarinya, berolahragalah secara teratur dengan intensitas yang sering, misalnya jogging ringan, pilates atau yoga.

Karakter Sifat Kepribadian Berbagai Macam Golongan Darah

Karakter Sifat Kepribadian Berbagai Macam Golongan Darah Dan Pengertiannya

Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah.

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut.

1). Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga orang dengan golongan darah A-Negatif hanya dapat menerima darah dari orang yang memiliki golongan darah A-Negatif atau O-Negatif.

2). Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga orang dengan golingan darah B-Negatif hanya dapat menerima darah dari orang yang memiliki golongan darah B-Negatif atau O-Negatif.

3). Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga orang dengan golongan darah AB-Positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun orang dengan golongan darah AB-Positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-Positif.

4). Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi  memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga orang dengan golongan darah O-Negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-Negatif hanya dapat menerima darah pada sesama O-Negatif.


Sifat Sifat Berbagai Golongan Darah

A). Golongan Darah A
1). Golongan darah A itu orangnya selalu mempunyai kesabaran yang tinggi
2). Golongan darah A sangat keras kepala (:v)
3). Kadang memiliki sifat yang pemalu
4). Mudah sekali untuk bekerja sama dengannya
5). Sangat suka berorganisasi
6). Seseorang yang penyayang
7). Golongan darah A sangat mudah bergaul
8). Dapat Dipercaya
9). Dia merasa kurang nyaman diantara orang banyak
10). Sangat perfeksionis
11). Mereka sangat bertanggung jawab
12). Kalau marah dia selalu menyendiri
13). Karakter yang tegas
14). Terkadang merasa dirinya paling benar
15). Kesetiaannya sangat luar biasa

B). Golongan Darah B
1). Orang yang ceria
2). Mudah bergaul dan banyak teman
3). Tidak suka sesuatu yang rumit
4). Dia kadang selalu tidak peduli terhadap seseorang
5). Orangnya suka jail
6). Cenderung penasaran
7). Selalu ingin menjadi nomor satu
8). Otaknya cerdas
9). Rasa humornya sangat tinggi
10). Pendiriannya keras
11). Selalu optimis
12). Kadang suka pamer
13). Tidak suka terlalu diatur
14). Sulit menyembunyikan perasaannya
15). Sangat suka kebebasan

C). Golongan Darah AB
1). Mempunyai rasa humor yang cukup tinggi
2). Mudah sekali stress
3). Sangat mudah dalam menyembunyikan perasaannya
4). Senang belajar dari pengalaman orang lain
5). Sangat peka terhadap perasaan orang
6). Kritikannya logis dan nyentrik
7). Mempunyai analisa yang cukup tajam
8). Selalu merasa curiga
9). Senang berkhayal dan berimajinasi
10). Selalu ingin melampaui orang
11). Baik hati
12). Idenya sangat banyak
13). Orangnya tenang
14). Punya banyak impian
15). Mudah sekali berteman

D). Golongan Darah O
1). Cenderung penasaran
2). Selalu ingin dipuji
3). Dia terlalu memikirkan apa kata orang
4). Berjiwa leadership dan problem-solver
5). Memiliki rasa cinta yang kuat
6). Suka Sombong
7). Selalu belajar dari pengalaman
8). Tidak suka menunggu lama
9). Punya naluri yang kuat
10). Percaya diri yang tinggi
11). Murah hati
12). Memiliki harga diri yang tinggi
13). Mementingkan arti persahabatan
14). Suka membeda bedakan teman
15). Suka kelihatan Happy

Itulah ulasan mengenai Karakter Sifat Kepribadian Berbagai Macam Golongan Darah Dan Pengertiannya
Terimakasih Semoga Bermanfaat

Minggu, 07 Mei 2017

Wisata Sejarah Di Jakarta

Wisata Sejarah Di Jakarta

Tempat Wisata Sejarah Di Jakarta

Jakarta sebagai ibu kota negara memiliki peninggalan sejarah yang sangat menarik untuk anda kunjungi. Sejarah kota Jakarta sangatlah panjang, sebagai salah satu kota pelabuhan utama di Nusantara, Jakarta sudah menjadi salah satu pintu masuk utama bahkan sejak zaman pra sejarah, juga pernah dijadikan sebagai pelabuhan utama oleh Belanda pada masa penjajahan sebelum kemudian menjadi ibukota Republik Indonesia di masa kemerdekaan. Beberapa peninggalan sejarah yang panjang itu masih dapat dijumpai sampai saat ini dan menjadi daya tarik bagi wisatawan, berikut diantaranya :

1. Pelabuhan Sunda Kelapa

pelabuhan sunda kelapa

Terletak di muara sungai Ciliwung dan merupakan pelabuhan tertua di Indonesia yang telah melakukan aktifitas perekonomian sejak zaman Hindu Pajajaran abad 14 dan masih tetap berjalan hingga kini. Di dermaga berjajar kapal tradisional Bugis jenis "phinisi" yang melakukan bongkar muat barang. Kapal - kapal kayu ini dahulu sanggup mengarungi samudera sampai ke Madagaskar.

2. Museum Bahari

 

Berada di Pasar Ikan No. 1, tidak jauh dari pelabuhan Sunda Kelapa, musium Bahari menempati gedung tua bekas benteng Cuylenburg yang dahulunya merupakan gudang rempah - rempah VOC dan dibangun tahun 1652. Museum ini menyajikan berbagai model perahu dan kapal tradisional Indonesia seperti kapal perang dari maluku "Kora - Kora" perahu layar tiang panjang dari Bugis "Phinisi" dan juga "Sarkopagus" yaitu kuburan yang berbentuk perahu dari suku Batak.

Juga dipamerkan pula berbagai jenis biota laut yang telah diawetkan seperti : kerang, penyu dan satwa langka laut lainya. Aneka peralatan navigasi dan peralatan kebaharian lainya juga banyak dipamerkan di sini. Di depan museum Bahari terdapat menaa syahbandar yang dibangun pada tahun 1839 dan berfungsi sebagai menara pengawas kapal yang keluar masuk pelabuhan sunda kelapa kala itu.


3. Museum Sejarah Jakarta.

museum sejarah jakarta

Berada di J. Taman Fatahillah No.1 dan awalnya merupakan gedung balaikota (Staadhuis) pertama di Batavia yang dibangun pada tahun 1627. Tahun 1970 gedung ini dipugar dan pada tanggal 14 april 1974 resmi dijadikan sebagai Museum Sejarah Jakarta.

4. Museum Taman Prasasti

musium taman prasasti

Semula lahan yang terletak di Tanah Abang I ini adalah taman pemakaman umum yang bernama "Kebon Jahe Kober" dengan luas 5,5 Hektar dan dibangun pada tahun 1795 untuk menggantikan kuburan di samping gereja Nieuw Hollandsce Kerk (kini musium wayang) yang sudah penuh. Sejak tanggal 9 juli 1977 pemakaman ini ditutup dan dijadikan Museum Taman Prasasti.

Koleksi prasasti, nisan dan makamyang berjumlah 1.372 buah kebanyakan terbuat dari batu dan perunggu. Di sini dapat disaksikan makam beberapa tokoh Belanda seperti A.V Michiels (terkenal pada perang buleleng), Dr. H.F. Roll (pendiri STOVIA atau sekolah kedokteran pada zaman Belanda), J.H.R Kohler (terkenal pada perang aceh), Olivia Marianne Raffles (istri Thomas Stamford Raffles) dan Kapitan Jas yang makamnya diyakini oleh sebagian orang dapat memberika kesuburan, keselamatan, kemakmuran dan kebahagiaan. Karena perkembangan kota, luas museum kini dierkecil menjadi tinggal 1,3 Hektar.

5. Museum Satriamandala

museum satria mandala

Terletak di Jalan Gatot Subroto No.14 dan merupakan tempat ntuk lebih mengenal sejarah perkembangantentara Indonesia dari jaman perjuangan kemerdekaan hingga jaman reformasi. Pada sebelah kanan bangunan mseum sartiamandala, terdapat museum Waspada Purbawisesa.

Koleksi yang trdapatdi museum ini berupa pesawat tempur, tank dan aneka jenis senjata berat dan ringan, lambang dan simbol - simbol kemiliteran, diorama serta masih banyak lagi. Terdapat pula ruang Jendral Urip Sumiharjo dan ruang Jenderal Sudirman yang koleksinya antara lain tandu yang digunakan pada masa perang gerilya di daerah Yogyakarta.

6. Monumen Proklamator

museum proklamasi

Terletak di halaman gedung perintis kemerdekaan, Jl. Proklamasi No. 56 yang semula merupakan rumah kediaman Ir. Soekarno presiden RI pertama. Monumen ini didirikan pada tahun 1980 dengan patung Soekarno dan Moh Hatta terbuat dari perunggu yang masing - masing berukuran 46 meter dan 43 meter dengan berat 1-2 ton untuk setiap patungnya. Di depanya terdapat replika naskah proklamasi dari perunggu dengan ukuran 60 x 90 Cm yang merupakan pembesaran 200 kali dari ukuran aslinya.

7. Gedung Kesenian Jakarta.

gedung kesenian jakarta

Banguanya bergaya neo-renaisance yang didirikan pada tahun 1821 adalah sebagai gedung kesenian atau pada zaman belanda namanya Schouwburg. Di gedung ini sering diadakan pagelaran kesenian baik tradisional maupun seni kontemporer dan modern.

8. Gedung Arsip Nasional

gedung arsip nasional

Dibangun oleh Renier de Klerk seorang anggota dewan Hindia Belanda yang kemudian diangkat menjadi Gubernur jenderal (tahun 1777 - 1780) sebagai rumah peristirahatan di Molenvelt West. Bangunan ini selanjutnya dijadikan gedung arsip nasional dan terletak di Jl. Gajah Mada No. 111. Arsitektur dan perabotan rumah yang ada di dalamnya masih tetap dipertahankan seperti aslinya.

9. Gedung Joeang '45

gedung joeang'45

Dibangun tahun 1939, bangunan yang berada di Menteng Raya No. 31 yang mulanya merupakan hotel Schomper pada zaman Belanda. Kala itu hotel ini merupakan salah satu hotel termewah di Jakarta dengan interior yang megah. Setelah beberapakali berganti fungsi, akhirnya gedung ini dijadikan Museum.

Koleksi yang ditampilkan antara lain berupa peralatan perang gerilya, atribut dan seragam ketentaraan masa lalu, bendera kesatuan laskar, foto - foto serta lukisan - lukisan yang menggambarkan para pejuang dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.

10. Mesjid Istiqlal

mesjid Istiqlal

Merupakan mesjid negara yang letaknya di sebelah timur laut dari monumen nasional (monas). Dibangun pada tahun 1964 arsiteknya seorang kristen bernama Federick Silaban. Mesjid terbesar di Indonesia ini mampu menampung lebih dari 100.000 jema'ah sekaligus.

11. Museum Wayang



Terletak di jalan Pintu Besar Utara No. 27, sebelah barat dari musium sejarah Jakarta. Menempati lahan bekas gereja Belanda Oude Hollandsche Kerk (1640 - 1732) dan gereja Niew Hollandsche Kerk (1736 - 1808) yang kemudian hancur akibat gempa bumi.

Bangunan yang nampak saat ini didirikan pada tahun 1912 sebagai gudang milik perusahaan Geo Wehry. Setelah beberapakali berpindah kepemilikan serta berubah fungsi, akhirnya pada tanggal 13 Agustus 1975 diresmikan sebagai Museum Wayang.

Koleksi yang terdapat di museum Wayang berupa enis dan bentuk wayang dari berbagai daerah di Indonesia, seperti wayang kulit, wayang golek, wayang rumput, wayang beber, topeng - topeng serta perangkat gamelan. Wayang serta boneka dari berbagai negara seperti Cina, Inggris, Kamboja, Malaysia dan Thailand ikut melengkapi koleksi di museum ini.


12. Museum Senirupa & Keramik

museum seni rupa dan keramik

Bangunan yang semula dikenal sebagai "gedung bicara" atau Raad Van Justice di zaman kolonial belanda ini terletak Jl. Pos Kota No.2 yang berdiri sejak tahun 1870 dan akhirnya pada tanggal 20 Agustus 1976 resmi difungsikan sebagai Museum Senirupa Dan Keramik.

Selain merupakan ruang pameran dari para seniman lukisan terkemuka dan para pematung yang ada di Indonesia, museum ini juga menyimpan aneka koleksi keramik baik yang berasal dari berbagai darah yang ada di Indonesia maupun dari manca negara. Keramik Plered Kosongan, Lombok, serta keramik dari Asia dan Eropa turut melengkapi koleksi museum.

13. Museum Tekstil

 

Museum yang terletak di Jl. KS Tubun No.4 dan dibangun pada abad ke 19 ini semula merupakan rumah tinggal bangsawan perancis. Setelah beberapakali berpindah kepemilikan dan fungsinya, pada tahun 1975 diserahkan kepada pemerintah DKI Jakarta yang selanjutnya dijadikan Museum Tekstil.


14. Museum Nasional

Museum Nasional

Gedung ini didirikan oleh sebuah lembaga ilm pengetahuan Bataviasche Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada tahun 17778, terletak di Jl. Medan Merdeka Barat No.12.

Museum yang menyimpan 109.342 koleksi benda budaya ini didepanya terdapat sebuah patung gajah yang terbuat dari perunggu hadiah dari raja Chulalongkorn dari Siam (Thailand) saat mengunjngi Batavia pada tahun 1871. Oleh sebab itu museum nasional juga dikenal sebagai Museum Gajah.

Di museum ini tersimpan koleksi benda pra-sejarah seperti alat-alat yang terbuat dari batu, tulang, tanduk dan kerang. Juga terdapat berbagai koleksi benda - benda keramik abad 5 hingga 15 yang berasal dari daratan Asia, Eropa maupun Persia.

Berbagai benda relief sejarah yang berasal dari abad 16 hingga 19 tersimpan dengan rapi, disamping koleksi perabotan peninggalan orang Belanda. Terdapat pula koleksi perhiasan emas, berlian serta batu mulia, pusaka dan singgasana para raja serta berbagai perabot yang terbuat dari emas milik bangsawan masa lalu.

15. Monumen Nasioal (Monas)

Berada tepat di jantung kota Jakarta, Monas yang memiliki taman seluas 80 Hektar ini merupakan titik nol hitungan pemetaan jakarta. Diarsiteki oleh Sudarsono dan F Silaban dengan konsultan Ir. Rooseno, tugu setinggi 137 Meter ini resmi dibuka pada tanggal 12 Juni 1975 atau hampir 14 tahun sejak pemancangan tiang oleh presiden Soekarno pada tahun 1961.

Monas Jakarta

Dibangun dengan dana hasil sumbangan masyarakat Indonesia ketika itu, Monas yang dirancang mampu bertahan selama 1000 tahun merupakan monumen untuk mengenang semangat perjuangan kemerdekaan dan peringatan guna meningkatkan patriotisme bangsa Indonesia, yang dilambangkan dalam bentuk lidah api terbuat dari perunggu seberat 143 ton dan dilapisi dengan 35 Kg emas murni.

Di ruang bawah monumen terdapat museum diorama yang menggambarkan perjalanan sejarah bangsa Indonesia dari masa perjuangan merenut kemerdekaan hingga masa orde baru . juga terdapat ruang kemerdekaan dimana kita dapat mendengarkan rekaman suara bung Karno saat membaca naskah proklamasi di pagi hari tanggal 17 Agustus 1945. dengan lift yang berkapasitas 8 orang, pengunjung dapat mencapai puncak monumen dan menyaksikan panorama kota Jakarta.

Taman di sekitar monas saat ini menjadi lebih sejuk, bersih dan rapi dengan aneka tumbuhan hijau serta adanya satwa rusa totol yang memberi keindahan alam tersendiri. Pada hari minggu pagi banyak masyarakat yang memanfaatkan kawasan ini untuk berolahraga nersama keluarga atau berkeliling dengan menggunakan delman.

 

sejarah islam di DKI JAKARTA

Masuknya Islam Ke Jakarta

Mayoritas orang Betawi menganut agama Islam, dan sebagian kecil dari mereka menganut agama Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. Bagi orang Betawi pada umumnya, agama Islam adalah agama utama yang dijadikan pedoman dalam kehidupan mereka.
Islam diperkirakan berkembang di kawasan Jakarta sekitar awal abad ke-15, saat wilayah ini masih bernama Sunda Kelapa yang  berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Menurut budayawan Betawi Ridwan Saidi, penyebar agama Islam pertama di wilayah Sunda Kelapa adalah Syekh Hasanuddin (Syekh Quro) yang datang dari Champa (Kamboja). Ulama ini menikah dengan penduduk setempat dan mendirikan pondok pesantren Quro pada 1428 di Tanjungpura, Karawang. Selanjutnya, penyebarannya dilakukan oleh para bangsawan (menak) Pajajaran yang telah memeluk Islam, serta para pendatang baik dari wilayah nusantara lainnya maupun para pedagang muslim asal Cina, Gujarat, atau Arab.
Ridwan Saidi, mengatakan awalnya ulama asal Champa tersebut bermaksud datang ke Jawa untuk berdakwah di Jawa Timur, namun ketika singgah di pelabuhan Karawang, Syekh Quro urung meneruskan perjalanannya ke timur. Ia kemudian menikah dengan seorang gadis Karawang, dan membangun pesantren di Quro.
Di kemudian hari, seorang santri pesantren Quro, yakni Nyai Subang Larang dipersunting Prabu Siliwangi. Hasil dari perkawinan ini lahirlah Kean Santang yang kelak menjadi penyebar Islam. Banyak warga Betawi yang menjadi pengikutnya. 
Menurut Ridwan Saidi, di kalangan penganut agama lokal, mereka yang beragama Islam disebut sebagai kaum langgara, sebagai orang yang melanggar adat istiadat leluhur dan tempat berkumpulnya disebut langgar. Sampai sekarang warga Betawi umumnya menyebut mushola dengan langgar. Sebagian besar masjid tua yang masih berdiri sekarang ini dulunya adalah langgar. 

Titik tolak
Dari catatan sejarah ini kemudian diketahui bahwa titik tolak penyebaran Islam di Jakarta (Batavia) terjadi antara 1418-1527. Sejumlah tokoh penyebarnya antara lain Syekh Quro, Kean Santang, Pangeran Syarif Lubang Buaya, Pangeran Papak, Dato Tanjung Kait, Kumpo Datuk Depok, Dato Tonggara, Dato Ibrahim Condet, dan Dato Biru Rawabangke. 
Seperti sejarah tentang perkembangan agama pada umumnya, awal mula penyebaran Islam di Jakarta mendapat tantangan keras, terutama dari bangsawan Kerajaan Pajajaran dan para resi. Naskah kuno Carios Parahiyangan menyebutkan, penyebaran Islam di bumi Nusa Kalapa (sebutan Jakarta ketika itu) diwarnai dengan 15 peperangan.
Peperangan di pihak Islam dipimpin oleh dato-dato, dan di pihak agama lokal, agama Buhun dan Sunda Wiwitan, dipimpin oleh Prabu Surawisesa, yang bertahta sejak 1521 dengan dibantu para resi. Bentuk perlawanan para resi terhadap Islam ketika itu adalah fisik melalui peperangan, atau mengadu ilmu. Karena itu, penyebar Islam umumnya memiliki ilmu yang dinamakan elmu penemu jampe pemake.
Sementara para dato umumnya menganut tarekat sehingga banyak resi seperti resi Balung Tunggal yang dimakamkan di Bale Kambang (Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur), yang akhirnya takluk dan masuk Islam. Prabu Surawisesa sendiri akhirnya masuk Islam dan menikah dengan Kiranawati. Kiranawati wafat pada 1579, dan dimakamkan di Ratu Jaya, Depok.
Sementara itu, penyebaran Islam di pesisir Jakarta diketahui telah dimulai sejak abad ke -15, tepatnya pada 1527. Bukti penyebaran Islam di pesisir Jakarta itu ditandai dengan berdirinya Masjid Al-Alam yang hingga kini masih berdiri kokoh di Cilincing, Jakarta Utara.
Masjid ini dibangun oleh Fatahillah dan pasukannya untuk menyerang Portugis tahun 1527. Diyakini masyarakat setempat, Fatahillah membangun Masjid Al-Alam hanya dalam sehari. Hingga kini masjid yang terletak di tepi pantai itu tidak pernah sepi, selalu diziarahi, lebih-lebih pada malam Jumat Kliwon.
Sekitar seratus tahun kemudian, 1628 hingga 1629, ketika ribuan prajurit Mataram pimpinan Bahurekso menyerang markas VOC (kini gedung Museum Sejarah Jakarta), para prajurit Islam ini lebih dulu singgah di Masjid Al-Alam, guna mengatur siasat perjuangan.

Pedagang Gujarat
Pada perkembangan selanjutnya, penyebaran Islam dilakukan oleh para padagang Gujarat, yang membangun Masjid Al-Anshor pada 1619 Masehi. Namun beberapa waktu kemudian, sekitar Mei 1619, ketika VOC menghancurkan Keraton Jayakarta, termasuk masjid tersebut. Akhirnya tanah bekas masjid itu digunakan untuk membangun sebuah perwakilan dagang Inggris.
Pada 1619, penyebaran Islam dimulai di daerah Jatinegara Kaum. Hal ini ditandai dengan Masjid As-Salafiah yang terletak di Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur.  Masjid ini didirikan oleh Pangeran Ahmed Jaketra, setelah hijrah dari daerah Jayakarta di tahun 1619, akibat gempuran VOC. Dari Masjid As-Salafiah inilah pangeran Ahmed yang kemudian berganti nama menjadi Pangeran Jayakarta dan pengikutnya mengobarkan semangat jihad untuk terus-menerus mengusik Belanda.
Sampai 1670, Batavia tidak pernah aman dari gangguan keamanan akibat aksi gerilya Pangeran Jayakarta  dan para pengikutnya. Dalam perkembangan selanjutnya, penyebaran Islam di Jakarta berlanjut dengan kedatangan  Al-Habib Husein bersama para pedagang dari Gujarat yang mendarat di pelabuhan Sunda Kelapa, tahun 1736 Masehi.
Inilah kiranya salah satu titik tolak sejarah penyebaran Islam di sepanjang daerah Jakarta Utara, termasuk di daerah Tanjungpriok. 
Pesisir Jakarta Utara diceritakan sebagai tempat persinggahan terakhir Habib Husein dalam mensyiarkan Islam. Beliau mendirikan surau di daerah Luar Batang, dekat Pelabuhan Sunda Kelapa, sebagai pusat penyebaran Islam.
Habib Husein banyak dikunjungi orang bukan saja dari daerah sekitarnya, tetapi juga datang dari berbagai daerah Jawa Barat untuk belajar Islam. Habib Husein wafat di Luar Batang tanggal 24 Juni 1756 M, bertepatan dengan 17 Ramadhan 1169 Hijriyah.
Ada hal yang menarik saat wafatnya Habib Husein. Ketika itu, VOC melarang Habib Husein dimakamkan di Luar Batang karena orang asing harus dikubur di Tanahabang. Namun, tiga kali bolak-balik masyarakat mengusung kurung batang berisi jenazah Habib Husen, setiap kali tiba di kuburan Tanah Abang kurung batang itu selalu kosong. Jenazah Habib Husein ternyata tetap berada di tempat semula, di Kampung Luar Batang. Akhirnya masyarakat Luar Batang memutuskan untuk menguburkan Habib Husein di tempatnya berdakwah, yakni di Masjid Luar Batang.
Penyebaran Islam di Batavia mulai dilakukan oleh kalangan intelektual Islam yang bersinar di masyarakat Betawi, sekitar abad ke-19 dengan tokoh-tokoh seperti Guru Safiyan atau Guru Cit, pelanjut kakeknya yang mendirikan Langgar Tinggi di Pecenongan, Jakarta Pusat.
Pada pertengahan abad ke-19 hingga abad ke-20 terdapat sejumlah sentra intelektual Islam di Betawi. Seperti sentra Pekojan, Jakarta Barat, yang banyak menghasilkan intelektual Islam. Selain itu juga lahir Syekh Djuned Al-Betawi yang kemudian menjadi mukimin di Mekah. Di Betawi juga lahir Habib Usman Bin Yahya, yang mengarang puluhan kitab dan pernah menjadi mufti Betawi.
Intelektual Islam Betawi pun membentuk sentra Mester (Jatinegara), dengan tokoh Guru Mujitaba yang mempunyai istri di Bukit Duri. Karena itulah, ia secara teratur pulang ke Betawi. Guru Mujitaba selalu membawa kitab-kitab terbitan Timur Tengah bila ke Betawi. Dia punya hubungan dengan Guru Marzuki Cipinang yang melahirkan sejumlah ulama terkemuka seperti KH Nur Ali, KH Abdullah Syafi’ie, dan KH Tohir Rohili. Juga sentra Tanah Abang yang dipimpin oleh Al-Misri. Salah seorang cucunya adalah Habib Usman, yang mendirikan percetakan 1900.
Diceritakan, pada awalnya Habib Usman hanya menempelkan lembar demi lembar tulisannya pada dinding Masjid Petamburan. Lembaran itu setiap hari digantinya sehingga selesai sebuah karangan. Jamaah membacanya secara bergiliran di masjid tersebut sambil berdiri.
Dari berbagai literatur sejarah mengenai perkembangan Islam serta tokoh-tokoh ulama yang menyebarkannya di tanah Betawi diketahui bahwa nama Habib Hasan Alhadad tidak satu kali pun disebut. Itu berarti cerita yang menyebutkan Habib Hasan Alhadad sebagai tokoh penyebar Islam di Jakarta tidak benar, karena beliau wafat dalam perjalanan di tengah laut menuju Batavia.
Sayangnya, informasi ini tidak seutuhnya diketahui masyarakat. Bahkan, kalangan ulama sekalipun banyak yang terkecoh dengan informasi yang menganggap Habib Hasan Alhadad sebagai penyebar Islam di Jakarta.
Dalam sebuah surat pernyataan yang ditandatanganinya, Pengasuh Pondok Pesantren Asshidiqiyah KH Nur Iskandar SQ menyebutkan bahwa Habib Hasan Alhadad sebagai tokoh penyebar Agama Islam di Pulau Jawa dan Sumatera yang kemudian dimakamkan di wilayah Tanjungpriok. Surat pernyataan bernomor 035/A-2/ASHD/VII/1997 itu sepertinya dibuat memang atas permintaan pengelola makam pada waktu itu.
Meski tidak didukung literatur yang memadai, dalam pernyataan yang tampaknya dibuat dengan isi seragam, sejumlah ulama pun membuat surat pernyataan yang berangkat dari informasi sepihak. Meski demikian, sejumlah ulama yang membuat surat pernyataan tersebut sesungguhnya memiliki maksud baik menghargai ketokohan ulama penyebar agama Islam.
Sesuai data yang ada, sejumlah ulama tersebut antara lain KH Sochibul Anwar (Pondok Pesantren Nurul Anwar Jaddih Timur, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan Madura), Habib Abdullah bin Hud Al-Habsyi (Jln TB Badaruddin No 33 Kp Jati Jatinegara Kaum, Jakarta Timur),  KHS Abdullah Schal (Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Demangan Barat, Bangkalan, Madura), Habib Hamid Naqib bin Muhammad Bin Syech Abi Bakar (Yayasan Pondok Pesantren Al-Khairat, Pengasinan, Bekasi Timur).
Selain itu, Agil Alhabsyi (Tegalan, Jakarta Timur), Habib Ahmad Fahmy bin Abu Bakar Al-Idrus (Jl Rulita No 26 Kel Harjasari, Ciawi, Bogor), Habib Abdullah bin Abubakar Alaydrus (Makam Keramat Luar Batang Al Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara), KH Abdul Mujib (Koddasa - Korps Dai Darussaadah Rawamangun Utara, Rawasari, Jakarta Pusat), KH Muh. As’ad Umar (Yayasan Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur), H Abdul Rahman M Alhabsyi (Islamic Center Indonesia, Masjid Auwabin Kwitang, Jakarta).